Jumat, 16 Juli 2010

Menlu RI dan Menludag Australia Bahas Kerja Sama Eratkan Kedua Negara

Kamis, 15 Juli 2010

Menteri Luar Negeri Dr. R.M. Marty Natalegawa bersama Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Stephen Smith, telah melakukan pertemuan bilateral untuk membahas peningkatan kerja sama dan isu-isu yang menjadi perhatian kedua negara di Gedung Pancasila, Kemlu RI, siang ini (15/7). Pertemuan merupakan tindak lanjut pasca kunjungan Presiden RI ke Australia, Maret lalu.

Dalam konferensi pers yang diselenggarakan seusai pertemuan bilateral, Menlu Natalegawa menyampaikan bahwa dirinya sangat menyambut baik kunjungan Menludag Smith ke Indonesia untuk membahas kerja sama bilateral. Kunjungan ini merupakan kunjungan keenam Smith dan yang pertama sebagai Menludag Australia pada pemerintahan PM Julia Gillard.

Di hadapan media kedua negara, kedua menteri menyatakan hubungan Indonesia dan Australia saat ini terjalin sangat erat dan terus mengalami peningkatan kerja sama di berbagai bidang khususnya hubungan antar masyarakat. “Hubungan kedua negara tidak pernah sebaik ini”, ujar Smith.

Upaya-upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan hubungan kedua negara adalah rencana penyelenggaraan Annual Leaders Meeting yang merupakan pertemuan reguler tahunan kedua kepala negara, pertemuan rutin antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua pihak, serta meningkatkan kerja sama di berbagai modalitas lainnya, antara lain hubungan antar masyarakat.

Pada kesempatan tersebut Menlu Natalegawa juga menerima dokumen resmi dari Menludag Smith yang berisikan informasi detil mengenai kerja sama yang telah dilakukan kedua negara untuk meningkatkan hubungan antar masyarakat kedua negara.

Selain membahas kerja sama bilateral, pertemuan juga membahas mengenai isu-isu regional yang menjadi perhatian kedua belah pihak, di antaranya kerja sama dengan ASEAN, isu penyelundupan manusia dan perdagangan orang (trafficking in person) di kawasan, masalah ekstradisi, perlindungan kekonsuleran dan masalah pencemaran minyak di Montara.

Terkait pertanyaan dari media mengenai posisi Indonesia terhadap rencana pendirian Regional Processing Centre untuk pencari suaka di Timor Leste yang dikemukakan oleh PM Julia Gillard, Menlu Natalegawa menyatakan dapat mengerti alasan munculnya usulan tersebut, namun hal ini masih perlu dibahas lebih lanjut dengan berbagai pihak.

Menurut Menlu, yang terpenting dari penyelesaian masalah pencari suaka ini adalah perlunya kerangka kerja dan proses di kawasan, sesuatu yang selama ini telah dibahas secara intensif antara Indonesia dengan Australia melalui pertemuan Bali Process. Usulan mengenai Regional Processing Centre akan menjadi bagian penting dalam pembahasan penyususnan kerangka kerja dan proses tersebut.

Pembentukan Regional Processing Centre ini akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan Bali Process tingkat menteri mendatang.

Peresmian Madrasah Balaraja

Sebelum melakukan pertemuan bilateral, Menludag Smith meresmikan Madrasah Balaraja di Propinsi Banten, yang juga disaksikan Menlu Natalegawa pagi ini. Peresmian Madrasah ini merupakan tanda selesainya pembangunan sekolah ke-2000 di bawah Australia-Indonesia Basic Education Program. “Kami sangat bahagia dapat memberikan sesuatu untuk membantu para anak-anak bersekolah” ujar Smith.

Menlu Natalegawa, sambil menyampaikan rasa apresiasinya, juga menyatakan bahwa pembangunan sekolah–sekolah ini menjadi bentuk nyata kerja sama kedua negara yang berdampak langsung bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan.

Selama dua hari kunjungannya di Indonesia (14-15 Juli 2010), Menludag Smith juga melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan meresmikan Fasilitas Penanggulangan Bencana Australia – Indonesia. Fasilitas yang akan bertempat di gedung Menara Thamrin, Jakarta, ini merupakan bentuk kerja sama kedua negara dalam penanggulangan bencana di Indonesia dan kawasan. (Sumber: Dit. Infomed/HO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar